Senin, 10 April 2017

Barisan para Mantan

Jangan jadi pembaca gelap ya, jangan lupa like,komen and share J


Barisan para mantan

Namanya lidya gadis mungil nan cantik, orangnya cerewet dan blak-blakan. Setiap kali para lelaki melihatnya pasti akan jatuh cinta padanya. Ia bagaikan seorang idola di sekolahnya dulu, tapi itu hanyalah sebatas ekspektasi. Dalam hal percintaan ia tak pernah mendapatkan seseorang yang betul-betul mencintainya. Paras cantiknya tak membuat para lelaki benar-benar mencintainya. Lidya memiliki segalanya yang jarang di miliki oleh perempuan lain. Selain mempunyai paras cantik ia seorang anak dari konglomerat. Ia termasuk orang yang kaya. Hal-hal seperti itulah yang membuat lelaki hanya menjadikan bahan taruhan atau permainanya.
Suatu hari, lidya menyukai seniornya yang bernama Raka. Raka pun adalah tipe pria yang di idam-idamkan seluruh wanita. Raka tidak pernah tertarik dengan Lidya, namun ia tetap saja mencoba mendekatinya. Lidya mencoba mencari tau pin, no HP hingga akun sosial yang di gunakannya. Raka hanya merespon sebatasnya saja. Hingga pada suatu hari lidya memberanikan diri untuk menyatakan kan perasaanya terlebih dahulu kepada Raka di depan teman-teman kelas raka. Tentu saja itu menjadi kehebohan yang tak terduga yang pernah terjadi. Namun begitulah Lidya ia tak kan pernah berhenti jika apa yang dia harapkan belum tercapai. Raka menyambut manis ungkapan perasaan Lidya, raka hanya tersenyum. Ia mencoba menenangkan suasana yang ricuh di sebabkan Lidya. Raka berkata “Lidya kamu ngak perlu kaya gini, ini  terlalu ke kanank-kanakkan.” Kemudian Raka berlutut di hadapan Lidya dan ia menyatakan perasaannya ke pada Lidya. Ia tak mau terlihat seperti seorang laki-laki yang jahat ia mencoba menjadi gentle. Walaupun dalam hatinya ia tidak memiliki rasa yang mendalam terhadap Lidya.
Hari-hari mereka lalui layaknya seorang pasangan. Lidya merasa hidupnya sangat bahagia seolah-olah dunia ini miliknya. Namun raka hanya melaluinya dengan karena terpaksa, ia hanya ingin tau kapan waktu ini akan berlalu. Genap satu bulan mereka pacaran, Raka sudah meninggalkan Lidya ia tak mampu lagi menjalankan kisah yang di anggapnya hanya status palsu. Ini membuat Lidya sedih berkepanjangan ia tak pernah menganggap mereka putus tetap saja Lidya tidak ingin melepaskannya.
Di pertengahan semester sekolah Lidya mengadakan study tour, saat ia mendengar berita itu, ia langsung tertarik. Dalam hatinya mungkin ini bisa menjadi tempat pelarian untuk kegalaunnya. Ia menuju lapangan basket untuk melihat pertandingan Raka, hantinya menjadi tak karuan kembali di lihatnya raka membuatnya sedih Ia berjalan di sisi lapangan. Tiba-tiba bola mengenai kepalanya. Ia menoleh seseorang yang tampak asing di matanya. Seseorang yang melempar bola dan mengenainya. “cewe bisa ambilin bolanya ngak?” seru laki-laki tersebut. Lidya bukannya marah tetapi ia malah terpesona melihat laki-laki itu. Ia mencoba menendang kembali bola itu. Namun apa yang terjadi ia malah terpeleset, ia tampak konyol dan memalukan. Sorakan dari para penonton yang menyaksikan pertandingan basket menjadi bulian untuk Lidya. Lidya sangat malu seolah-olah ia ingin menghilang dari tempat itu.
Lidya menunggu jemputan di depan gerbang sekolah, di lihatnya lelaki tampan yang mengenainya bola. Ia menutup wajahnya dengan tas karena malu. Ia tak bisa mengingat kembali bagaimana ia tampak seperti orang konyol di hadapan banyak orang. Laki-laki itu menghampirinya, Ia tampak gugup, laki-laki itu tersenyum kepadanya. Ia menunjuk wajah Lidya, “kamu gadis konyol tadikan?” Lidya tak peduli ia segera memalingkan wajahnya, laki-laki itu malah mengajaknya berkenalan “aku Aras, nama kau siapa? Lidya kaget melihat reaksi laki-laki itu sekali lagi jantungnya berdetak kembali, Aras tampak seperti malaikat yang sedang mengobati patah hatinya.
Lidya senyum-senyum sendiri memandangi Hpnya, bagaimana tidak selain berkenalan, mereka juga saling bertukar akun sosial. Begitulah sifat Lidya yang mudah untuk jatuh cinta. Hubungan mereka berangsur-angsur, dari sekedar teman hingga menjadi sahabat. Mereka berdua berjanji untuk tidak saling memiliki perasaan satu sama lain, karena mereka tidak ingin persahabatan mereka rusak. Lidya tak peduli akan hal itu asalkan ia tetap bersama Aras karena kini Aras amembuat hatinya nyaman.
Setelah sebulan Aras pindah sekolah karena orang tunya mutasi ke luar kota. Lidya tidak  mengetahui akan hal ini. Lidya menelfon, sms,chat tapi tidak ada satupun respon dari Aras. Kemudian Lidya berfikir, mungkin jika ia masih terlalu agresif kepada Aras, Aras akan merasa risih seperti mantan-mantan Lidya sebelumnya. Apalagi Aras hanya sekedar sahabatnya tentunya Lidya tidak ingin kehilangan Aras.
1 minggu Aras tak pernah muncul di sekolah, tentu saja Lidya tidak bisa berdiam diri ia mencari tau keberadaan Aras. Lidya menanyakannya di bagian birokrasi dan di jelaskanlah kalau aras sudah pindah sekolah. Lidya sangat kaget bagaimana mungkin Aras tidak memberikannya kabar sama sekali apakah ini arti dari persahabatan mereka?
Hari-hari telah berlalu semenjak kepergian Aras Lidya tidak pernah lagi memberikan hatinya kepada siapapun. Entah kenapa ia mulai sadar selama ini ia terlalu terobsesi memiliki seorang pacar, bukan hanya itu ia bahkan selalu di putuskan oleh mantan-mantannya. Bukan karena ia tak cantik dan baik tapi sifat agresifnya ia sadar sebanyak apapun harta dan kecantikan fisik yang ia punya, ia mungkin tak dapat memiliki orang yang sungguh menyayanginya. Ia tersadar ketika melihat pembantu dan pekerja tamannya yang merupakan pasangan suami istri. Mereka tidak kaya, tidak ada kemewahan yang ia miliki tapi mereka berdua tampak bahagia.
Lidya mencoba tinggal jauh dari kelurganya ia ingin tau bagaimana rasanya menjadi gadis biasa. Ia kuliah di salah satu perguruan tinggi di luar kota dan mengambil jurusan akuntasi. Di hari pertama kuliah Lidya di kagetkan dengan sosok yang sangat ia kenal. “ Aras!” serunya. Aras pun tampak kaget melihat Lidya bagaiaman mungkin mereka bertemu kembali. Lidya mengahampiri Aras bukannya kesal karena di tinggalkan tanpa penjelasan ia tampak senang dan centil kembali seperti dulu. Ia tak ingat lagi dengan tujuan awalnya yang menjad biasa saja.
Aras menceritakan semuanya kepada Lidya kalau saat itu ia di paksa pindah oleh kedua orang tuanya. Ia memilih untuk menuruti keinginan orang tunya. Ia tak mau memberi tau Lidya saat itu karena Ia tak sanggup untuk bertemu Lidya kembali. Entah apa yang merubah diri Aras, tiba-tiba aras memeluk dan mencium kening Lidya. Lidya sebenarnya aku sayang sama kamu dari dulu, tapi entah kenapa aku takut memilikimu yang sangat jauh berbeda denganku. Lidya tampak kaget mendengar ucapan aras ia tak mengerti sama sekali apa yang Aras katakan. “maksud kamu apa?” “Lidya sebenarnya aku adalah seorang Bipolar (memiliki dua sifat) terkadang aku seperti diriku saat ini tapi terkadang juga aku tampak seperti monster yang menakutkan. Aku cuman ngak mau aja nyakitin kamu. Lidya kaget mendengar penjelasan Aras. Ia hampir tak percaya kata yang aras lonarkan kepadanya. Bagaiaman tidak, sosok Aras yang di kenalnya adalah sosok yang baik hati, ramah dan pintar. Lidya memeluk Aras kembali, untuk memberikan kenyamanan kepadanya.
Mereka berdua memutuskan untuk pacaran, awalnya hubungan mereka sangat harmonis, sifat Aras yang mengayomi sanagat membuat Lidya nyaman. Hingga sifat asli aras muncul, Aras sangat posesif ia melarang Lidya untuk berdandan cantik ia tak ingin laki-laki lain jatuh cinta kepadanya, bukan hanya itu Lidya di larang menggunakan akun sosial dan sebagainya, dilarang keluar bersama teman-temannya sekalipun itu seorang perempuan. Aras tampak kehilangan kontrol akan dirinya ia terus dan terus saja menyiksa Lidya terlebih lagi Lidya tidak punya tempat untuk mengadu. Di kosan milik Lidya Aras selalu saja menyekapnya. Lidya sangat ketakutan apalagi ketika melihat Aras berteriak sendiri dan mengamuk. Aras bahkanmenghancurkan barang-barang apapun yang ada di sekelilingnya. Aras tampak kesakitan tapi entah di bagian mana yang ia rasakan.. Lidya tak mampu berkata-kata, ia ingin lari dan kembali ke kehidupannya dulu, ia tak mampu memegang kata-katanya untuk menjadi mandiri dan seorang gadis yang biasa. Namun karena rasa cinta dan empati yang besar berulang kali ia ingin melarikan dirinya dari Aras tetapi ia tetap saja tak bisa. Saat itu ulang tahun Lidya yang ke-20 Lidya mendapat telfon dari kedua orang tunya. Lidya berpura seolah baik-baik saja dan tidak pernah terjadi apa-apa. Saat itu langsung muncul Aras. Lidya tampak ketakutan dan segera menutup teleponnya. Aras tak bereaksi apapun ia kembali keluar dari kosan Lidya. Lidya sedang tertidur pulas, namun ia terbangun mendengar ketukan pintu dari luar. Ia tampak heran karena tak satupun orang yang tau tempat tinggalnya kecuali Aras. Ia berfikir kalaupun itu Aras, Aras mungkin langsung masuk kedalam  rumahnya karena ia juga menyimpan kunci kosan Lidya. Lidya tampak takut namun ketukan yang semakin keras membuat ia memberanikan diri untuk memmbuka pintu. ketika membuka pintu, Ia sangat kaget melihat sosok laki-laki yang membawakan Kue ulang tahun sambil menyanyikan lagu happy birthday untuknya. “Aras!”. Iya, laki-laki itu adalah Aras. Lidya kebingungan melihat tingkah Aras yang tiba-tiba menjadi baik. Aras tersenyum manis kepada Lidya sambil menyanyikan lagu ulang tahun, setelah meniup lilin, Lidya memeluk Aras. “aku mohon tetap seperti ini” Aras mengelus kepala Lidya sambil berkata “Lidya aku minta maaf atass perlakuanku selama ini, aku mohon tetap disisiku, jangan tinggalkan aku” Lidya menangis mendengar ucapan Aras. saat-saat seperti inilah yang membuat Lidya tidak bisa meninggalkan Aras, Ia tak peduli rasa sakit yang di terimanya saat ini, ia hanya tidak bisa menghentikan perasaannya yaang sudah terlanjur cinta kepada Aras.
Ini adalah hari pertama Lidya dan Aras memulai kisah yang baru, mereka pergi makan, bermain dan bersenang-senang. Lidya sangat bahagia, ia ingin menghentikan waktu agar tetap seperti ini saja. Mereka menonton bioskop dan pergi ke taman hiburan. Aras pergi untuk membelikan Lidya Ice cream. Lidya tampak asyik memainkan permainan di salah satu taman hiburan tersebut. Saat tengah berkonsentrasimengambil boneka tiba-tiba seseorang menghampirinya. “aku mau boneka pinguin donk” suara laki-laki itu membuatnya terkejut. Sosok yang sangat ia kenal namanya Radi, ia adalah sahabat kecilnya. “Radi! Kamu ngapain disini, udah berapa lama kita ngak ketemu, ya ampun aku rindu banget sama kamu” Lidya memeluk radi dan berbasa-basi. Radi berpamitan kepada Lidya karena Radi masih ada urusan. Sesaat setelah Radi pergi, Aras muncul membawakan Ice cream yang di belinya tadi. Lidya sangat bersyukur karena Aras tak sempat melihat Radi jika saja Aras melihat mereka berpelukan bisa saja Aras kembali mengamuk dan menyiksa Lidya.
Aktivitas Lidya dan Aras kembali normal mereka pergi kuliah bersama, Lidya tampak senang karena Aras jarang menunjukan sifat kasarnya. Saat sedang menunggu di jemput aras untuk pulang, Lidya kembali berpapasan dengan Radi. Ternyata Radi juga kuliah di tempat yang sama. Mereka berbincang-binacang dan bertukar nomor telfon, tak ingin berlama-lama Lidya berpamitan duluan karena takut Aras akan melihat mereka berdua. Lidya menyimpan nomor Radi dengan nama perempuan “RIDA” karena ia takut jika sampai ketahuan aras ia berhubungan dengan laki-laki lain meskipun itu sahabatnya ia bakalan kembali disiksa.
Aras memegangi HP Lidya ia heran karena untuk pertama kali hp lidya terus berdering SMS selalu masuk  setiap menitnya. Ia juga tampak melihat percakapan antara Radi dan Lidya. Lidya terlihat sangat cemas ia takut jika saja Aras menemukan hal yang membuat dirinya marah. “Lidya sejak kapan kamu punya temen namanya Rida?” Lidya menjawab dengan gugup “itu sahabat kecil aku”. Setelah menjawab itu Aras tak bereaksi apa-apa.
Radi mengajak Lidya untuk nonton bareng, Lidya sangat ingin pergi namun ia takut jika ketahuan oleh aras, namun ia memberanikan diri untuk berpamitan kepada Aras. “Aras aku minta izin mau pergi kerja tugas kerumah Rida, kalau kamu ngelarang aku, aku juga ngak bakalan pergi”. Untuk pertama kali aras memperbolehkan Lidya untuk pergi. Tentu saja Lidya sangat senang, ia menghabiskan waktunya bersama Radi bersenang-senang. Entah kenapa Lidya merasa aneh berada di sisi Radi. ia sangat merasa nyaman bersama radi. Lidya mengatur ponselnya dalam silent mode ia tak peduli jika nanti Aras akan mencarinya. ia hanya ingin quality time bersama Radi, ia tak ingin seorang pun menggangunya saat menonton termasuk Aras. Saat menonton ia menyandarkan bahunya kepada Radi, ia merasakn kenyamanan setelah sekian lama ia tak merasakannya bersama Aras.

Saat itu jam sudah menunjukan pukul 12 malam. Lidya ingin bergegas pulang melihat sudah ada puluhan sms dari Aras. Ketika hendak pulang Radi menahan Lidya.Radi mengajak Lidya ke klub malam. Awalnya Lidya menolak karena ia takut jika mengabaikan pesan Aras apalagi ini kali pertamnya di beri izin untuk keluar, namun ia juga berfikir dua kali, bukankah ini kesempatan yang jarang ia dapatkan untuk keluar dan menghabiskan malam bersama sahabatnya.
Radi memandang Lidya di antara puluhan orang yang menari di bar itu. Radi terpesona melihat kecantikan Lidya. Radi terus menerus menuangkan minuman di gelasnya. Lidya yang melihat radi pun panik, karena radi sudah dalam keadaan mabuk, Ia pun memutuskan untuk membawa pulang Radi. Lidya bingung akan mengantar Radi kemana, karena ia tak tau alamat rumah radi. Ia pun memeriksa KTP radi dan di sana tertulis alamat rumahnya.
Lidya terbangun oleh sengatnya matahari pagi menyinari wajahnya. ia membuka matanya perlahan dan meregangkan tubuhnya. Ia melihat sekeliling pemandangan ini tampak aneh untuknya, ketika ia membalikan badan di sampingnya radi masih tertidur pulas. Ia sangat kaget, kenapa bisa ia menghabiskan malam bersama Radi.
To be continued.

Jumat, 07 April 2017

Reading (Bahasa Inggris)

guys, kali ini admin mostingin tugas reading beserta Q and A siapa tau bermanfaat untuk teman-teman semuanya :) 

Education In Finland
Education in Finland is an education system with no tuition fees and with fully subsidised meals served to full-time students. The present education system in Finland consists of daycare programmes (for babies and toddlers) and a one-year "pre-school" (or kindergarten for six-year-olds); a nine-year compulsory basic comprehensive school (starting at age seven and ending at the age of sixteen); post-compulsory secondary general academic and vocational education; higher education (University and University of applied sciences); and adult (lifelong, continuing) education. The Finnish strategy for achieving equality and excellence in education has been based on constructing a publicly funded comprehensive school system without selecting, tracking, or streaming students during their common basic education. Part of the strategy has been to spread the school network so that pupils have a school near their homes whenever possible or, if this is not feasible, e.g. in rural areas, to provide free transportation to more widely dispersed schools. Inclusive special education within the classroom and instructional efforts to minimize low achievement are also typical of Nordic educational systems.
After their nine-year basic education in a comprehensive school, students at the age of 16 may choose to continue their secondary education in either an academic track (lukio) or a vocational track (ammattikoulu), both of which usually take three years and give a qualification to continue to tertiary education. Tertiary education is divided into university and polytechnic (ammattikorkeakoulu, also known as "university of applied sciences") systems. Universities award licentiate- and doctoral-level degrees. Formerly, only university graduates could obtain higher (postgraduate) degrees, however, since the implementation of the Bologna process, all bachelor's degree holders can now qualify for further academic studies. There are 17 universities and 27 universities of applied sciences in the country.
The Education Index, published with the UN's Human Development Index in 2008, based on data from 2006, lists Finland as 0.993, amongst the highest in the world, tied for first with Denmark, Australia and New Zealand. The Finnish Ministry of Education attributes its success to "the education system (uniform basic education for the whole age group), highly competent teachers, and the autonomy given to schools."
Finland has consistently ranked high in the PISA study, which compares national educational systems internationally, although in the recent years Finland has been displaced from the very top. In the 2012 study, Finland ranked sixth in reading, twelfth in mathematics and fifth in science, while back in the 2003 study Finland was first in both science and reading and second in mathematics. Finland's tertiary Education has moreover been ranked first by the World Economic Forum.
 While celebrated for its overall success, Finland's gender gap on the 2012 PISA reading examinations was identified in a 2015 Brookings Institution report as the largest among participating nations. The performance of 15-year-old boys on that reading examination was not significantly different from OECD averages and 0.66 standard deviations behind that of girls the same age.


Question and Answer.

  1. What is the topic of the passage?
My answer : The systhematic education In finland

  1. What is the main idea of paragraph 4?
My answer: Finland has consistently ranked high in the PISA study

  1. Which of the following is mention the achievement  of education in Finland?
My answer: in paragraph 4

  1. The pronoun “both” in paragraph 2 line 3 (both of which usually take…) refers to?
My answer: academic track and vocational track

  1.  The pronoun “its” in paragraph 3 line 4 (The Finnish Ministry of Education attributes its success to "the education system) refers to?
My answer: The Education Index

  1. It is implied that education in Finland is?
My answer: The Best

  1. The paragraph preceding this passage most probably discuses?
My answer: system and educational achievement attained by Finland

  1. The word “tuition” in line 1 is closest meaning to?
My answer: Fund

  1. The word “ranked” in paragraph 4 line 1 is closest meaning to?
My answer: Infest

  1. What is the meaning of “dispersed” in paragraph 1line 13?

My answer: unable to concentrate

Entri yang Diunggulkan

Please just one day

                      Please just one day Sorang gadis tengah berdiri di balik jendela dengan selang infus yang masih menempel di tangan. Di...